azza: julai 2006..
bulan malu
berselindung dalam kelamnya malam
pandangan jadi keliru
kalbu seakan berdebu
menggamit sendu yang kian bertamu
mengapa malam
yang jadi taruhan
andai bulan segan menyinari
mengapa kelam
dipersalahkan
andai bulan sirna nya pudar
satu persoalan diam kelu
tiada jawapan terkaku beku
tepu..
tunggu saja munculnye mentari agar terang dan ceria hari barulah mencurah ilham terlesai persoalan satu persatu.
ReplyDeletekadangkala malam kelam tu lebih memahami..
ReplyDeletesalam....bukan salah sang bulan...ia hanya mengikut iradatnya
ReplyDeletesalam..
ReplyDelete"Baru semalam sepi mengunci diri. Lalu bulan tertawa dan kirim salam. Angin berbisik-bisik lembut.. katanya selamat bermimpi.."
puisi anda sangat puitis...
Salam petang Azza,
ReplyDeleteaku menyukai Rangkap 1, keseluruhannya ...
"bulan malu" - personafikasi
"kalbu seakan berdebu" - hiperbola
teruskan berpuisi ...